Jumat, 29 Juni 2012

Timur, Si Bocah Yang Menjadi Simbol Negara


Timur, Si Bocah Yang Menjadi Simbol Negara
Andrew Sihombing

Timur saat disorot kamera. (UEFA)
Sukses Ukraina menaklukkan Swedia di partai perdana Grup D ternyata mampu memicu euforia. Kecintaan terhadap tim asuhan Oleg Blokhin membludak setinggi langit seiring dengan pesta semalam suntuk pasca-kemenangan. Semua orang sontak berteriak "Ukraina! Ukraina!"Banyak warga negara pimpinan presiden Viktor Yanukovych itu yang mendadak menjadi penggemar Zhovto-Blakytni alias Tim Kuning-Biru. "Saya bukan penggila sepak bola. Tapi saya sudah berjanji akan memakai kaus timnas ke kantor jika kami menang," kata Lesya, perempuan berusia 27 tahun, seperti dilansirtimesofnews.
Optimisme terhadap Andriy Voronin cs. juga meninggi. Tak kurang dari perdana menteri Mykola Azarov, sekarang sangat yakin Ukraina bisa mengalahkan Prancis di pertandingan kedua sekaligus memastikan kelolosan ke fase knock-out. "Saya yakin kami akan menang," tegasnya.
Bomber Andriy Shevchenko tak pelak menerima berjuta pujian. Maklum, mantan pemain kesayangan suporter AC Milan inilah yang mencetak seluruh gol Ukraina dalam kemenangan 2-1 tersebut. Kisah Sheva menjadi lebih luar biasa karena, dalam usia yang sudah 35 tahun dan tampil di turnamen akbar terakhirnya, ia bisa menjadi penyelamat tim setelah sempat tertinggal lebih dulu.
Serius di Sepak Bola
Hanya, Shevchenko kudu ikhlas karena seluruh kredit yang semestinya menjadi miliknya diambil orang lain. Lebih tepatnya oleh seorang bocah asal Kiev bernama Timur. Wajah anak lelaki berusia enam tahun tersebut kini sangat populer di mata pecinta sepak bola Ukraina.
Timur mendadak terkenal setelah siaran langsung televisi menyorot ekspresi kegembiraannya usai Shevchenko mencetak gol kemenangan di Olympic Stadium. Kala itu, dalam balutan kaus kuning bergambar maskot turnamen, Slavek dan Slavko, Timur tertangkap kamera mengangkat tinggi bendera Ukraina dengan kedua tangannya seraya berteriak kegirangan.
Hanya dalam hitungan jam, Timur langsung menjadi hits di publik dan kalangan media. Senyum kemenangan sang bocah bahkan dijadikan simbol kejayaan Ukraina.
Seperti penuturan Anzhelika, sang ibu, kepada Kyiv Post meski tetap merahasiakan nama belakang keluarga mereka atas alasan privasi anaknya, laga pembuka timnas Ukraina di Euro adalah kali pertama dia dan suaminya mengajak kedua anak mereka menonton pertandingan sepak bola secara langsung. "Timur yang meminta pada ayahnya untuk menonton ke stadion," katanya.
Anzhelika juga menuturkan bahwa sang anak, yang selama ini juga gemar berenang, kemungkinan bakal menjadikan sepak bola sebagai prioritas. "Selepas kemenangan atas Swedia itu, Timur berkata pada ayahnya bahwa dia akan serius di sepak bola," jelas Ahzhelika.
Timur sendiri sebenarnya dua kali menangis di laga itu. Yang pertama adalah ketika Ukraina tertinggal lewat gol Zlatan Ibrahimovic. Lalu yang kedua "Saya menangis gembira setelah gol kemenangan kami," kata Timur.
Si bocah pun optimistis Ukraina bisa mengalahkan Prancis pada 15 Juni. Dia memang cuma akan menonton dari televisi di rumah, tetapi senyumnya tentu akan mengembang lebih sempurna bila Ukraina kembali menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar